h1

Praise Lord, Happy Fasting…

September 20, 2007

church yawl

 Tak Lupa Mengucapkan Selamat

Ini aku kasih bahan diskusi yang berat di hari puasa yang tepat seminggu ini.
Lumayan provokatif.
Lintas agama.

Kalau ternyata gereja mau memberi ucapan selamat puasa, mungkinkah ini berarti:

  • Sepenuhnya sebagai bentuk respek pada agama yang paling banyak penganutnya di Indonesia ini?
  • Rutinitas tahunan semata dalam usaha mewujudkan kerukunan antar umat beragama?
  • Atau, ada maksud-maksud tidak kasat-mata yang lain?

Dan saat Idul Fitri, mungkin satu-dua tetangga yang beragama Kristen berkunjung ke rumah mengucapkan selamat lebaran…

Apa umat Islam harus melakukan hal yang sama saat, katakanlah, Natal atau Paskah dirayakan?

17 comments

  1. Dan apa urusan anda mau tahu motivasi orang melakukan sesuatu, sir?
    Salah2 malah pecah perang…


  2. sebelumnya,.. happy fasting day, sebelumnya juga,.. jangan suudzon hehe. tapi mungkin opsi yang ke-3 itu juga bener…
    kalo natal? ya gak ngucapin dunk…
    saya juga pernah menuliskan di blog,.. nama SD di klaten yg berubah jadi SD Kanisius pasca gempa,.. -.-“


  3. Untuk memastikan motivasinya,
    tanya saja Ahmed Deedat, kristolog keren.
    Tapi beliau sudah almarhum.

    SD klaten berubah jadi SD kanisius, mungkin Yuli salah baca?
    Kata klaten gampang terbaca salah jadi kanisius…


  4. klaten=kanisius????? bukan SD klaten tapi SD di klaten, karna seringnya lewat situ jadi saya ingat,.. apalagi abis gempa ada gereja dan panti baru disana,.. tapi semoga kecurigaan saya salah,..


  5. wehehehehe.. haloo wah-wah buat point yang ketiga gak boleh su’udzon mas.. yoi mas met kenal


  6. # Yuli
    Di mananya pasnya sd itu?
    Sebelum atau sesudah masuk kota klaten?
    Coba nanti kalau main ke Solo saya cari.

    #Satyo
    Su’udzon memang dangerous.
    Ini postingan yg riskan kayaknya ya.
    Salam kenal balik Sat.
    Sy tunggu tambahan postingan lainnya di blog kamu…


  7. hehe..isu sensitif 🙂


  8. Mending bahas yg aman2 aja berarti ya.


  9. di daerah sebelum masuk klaten,.. di jalan solo jogja,.. jalan di depan SD itu di cat warna merah agak orange gitu,.. abis dari solo mampir lab ya? bawa oleh2 hehe,..


  10. Jalan dicat merah ya.
    Itu ZSS = zona selamat sekolah.

    Di jalan ke Solo cuma satu SD yg pakai ZSS.
    Itu masih di Kalasan Yul.
    Setelah SD itu memang ada gereja.

    Nggak hafal dulu SD itu namanya sdh Kanisius or belum.
    Kl ternyata baru sehabis gempa, keren juga…


  11. keren????? fiuhhh


  12. Punya istilah yg lebih tepat?


  13. “kalo ternyata sehabis gempa”,brarti kita kecolongan lagi,..


  14. Kalo SD kanisius itu emang di kalasan. Saya dan Mr. Kuntho kalo mo KP di MAK pasti lwt situ.

    Jangankan di Jogja, di Riau aja banyak kata selamat menuanikan Puasa terpasang di Gereja dan Klenteng. Di Pabrik, komposisi antara Islam : Kristen : Buddha itu 65 : 30 : 5. Di area saya sebagian besar orang Batak, dan mereka sgt menghormati ornag yg berpuasa, ga pernah ngata2in Islam. bahkan Temen saya yg Tionghoa sering ngajakin buka Bareng (ditraktir hehe).

    Curiga emang boleh, tapi hal2 untk mengkafirkan umat muslim dilakukan oleh orng yg sgt Fanatik. Mungkin seperti Umat non muslim melihat Para Mujahid kita yg rela mati demi tegaknya panji Islam.

    Think… Feel….


  15. Itu dia intinya kayaknya Mat.
    “Hanya oleh mereka yang fanatik.”
    Yang punya misi rahasia seperti kamu bilang.

    Tetangga2 saya juga moderat2 aja tuh yg non-muslim, nggak kelihatan bertekad memurtadkan siapapun..

    Analisis Rahmat makin mantap aja…


  16. ternyata memberi ucapan selamat saja bisa menimbulkan kecurigaan dan syak wasangka. padahal spanduk yg tertera dimana-mana berbunyi “hormatilah bulan puasa”. sudah mencoba menghormati, disalahmengerti.

    padahal apa sih yg tertera di spanduk diatas. memberi “ucapan selamat”.


  17. Semoga kamu termasuk orang yang tidak gampang tersulut sama isu-isu beginian, pak Adi. 🙂



Leave a reply to arenasimulasi Cancel reply